Jumat, 04 Maret 2011

Kepribadian Sehat Menurut Beberapa Tokoh

Kepribadian Menurut Rogers

Tidak seperti Allport, yang datanya semata-mata diperoleh dari studi tentang orang-orang dewasa yang matang dan sehat, Rogers bekerja dengan individu-individu yang terganggu yang mencari bantuan untuk mengubah kepribadian mereka. Untuk merawat pasien-pasien ini Rogers mengembangkan suatu metode terapi yang menetapkan tanggung jawab utama terhadap perubahan kepribadian pada klien, bukan pada ahli terapi. Karena itu disebut “terapi yang berpusat pada klien”

Rogers percaya bahwa orang-orang dibimbing oleh persepsi sadar mereka sendiri tentang diri mereka dan dunia sekitar mereka bukan oleh kekuatan-kekuatan tak sadar yang tidak dapat mereka control. Kriterium terakhir seseorang adalah pada pengalaman sadarnya sendiri dan pengalaman itu memberikan kerangka intelektual dan emosional di mana kepribadian terus-menerus bertumbuh. Dalam karyanya dengan klien-klien, Rogers mempertahankan bahwa kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui segi pandangan pribadi klien, pengalaman-pengalaman subjektifnya sendiri.

Rogers menempatkan suatu dorongan “satu kebutuhan fundamental” dalam sistemnya tentang kepribadian: memeliharakan, mengaktualisasikan, dan meningkatkan semua segi individu.

Perkembangan Kepribadian “self”

Dalam masa kecil, anak mulai membedakan, atau memisahkan salah satu segi pengalamannya dari semua yang lain-lainnya. Segi ini adalah diri dan itu digambarkan dengan bertambahnya penggunaan kata “aku” dan “kepunyaanku”. Anak itu mengembangkan kemampuan untuk membedakan antara apa yang menjadi milik atau bagian dari dirinya dan semua benda lain yang dilihat, didengar, diraba, dan diciumnya ketika dia mulai membentuk suatu lukisan dan gambaran tentang siapa dia. Dengan kata lain, anak itu mengembangkan suatu “pengertian diri” (self concept).

Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positif regard). Positif regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positif regard. Self concept yang berkembang dari anak itu sangat dipengaruhi oleh ibu.

Dalam hal ini, anak mengharapkan bimbingan tingkah lakunya daro oaran-orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Karena dia telah merasa kecewa, maka kebutuhan akan positf regard yang sekarang bertambah kuat, makin lama makin mengerahkan energi dari pikiran. Syarat utama bagi timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional positive regard) pada masa kecil. Unconditional positive regard tidak menghendaki bahwa semua pengekangan terhadap tingkah laku anak tidak ada; tidak berarti bahwa anak diperbolehkan melakukan apa saja yang diinginkannya tanpa dinasihati.

Ciri-ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya

Hal yang pertama dikemukakan tentang versi Rogers mengenai kepribadian yang sehat, yakni kepribadian yang sehat itu bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses , “suatu arah bukan suatu tujuan”.

Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sebenarnya.

  1. Keterbukaan pada Pengalaman

Seseorang yang tidak terhambat oleh syarta-syarat penghargaan, bebas untuk mengalami semua perasaan dan sikap. Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensive. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar disampaikan ke system syaraf organism tanpa distorsi atau rintangan. Kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru.

Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih “emosional” dalam pengertian bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negative dan mengalami emosi-emosi itu lebih kuat daripada orang yang defensive.

  1. Kehidupan Eksistensial

Orang yang berfungsi sepenuhnya, hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan. Orang yang sehat terbuka kepada semua pengalaman, maka diri atau kepribadian terus-menerus dipengaruhi atau disegarkan oleh setiap pengalaman. Orang yang berfungsi sepenuhnya yang tidak memiliki diri yang berprasangka atau tegar tidak harus mengontrol atau memanipulasi pengalaman-pengalaman, sehingga dengan bebas dapat berpartisipasi didalamnya. Jelas, orang yang berfungsi sepenuhnya dapat menyesuaikan diri karena struktur diri terus-menerus terbuka kepada pengalaman-pengalaman baru.

  1. Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri

Prinsip ini mungkin paling baik dipahami dengan menunjuk kepada pengalaman Rogers sendiri. Dia menulis, “apabila suatu aktifitas terasa seakan-akan berharga atau perlu dilakukan, maka aktifitas itu perlu dilakukan. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut implus-implus yang timbul seketika dan intuitif. Dalam tingkah laku yang demikian itu terdapat banyak spontanitas dan kebebasan, tetapi tidak sama dengan bertindak terburu-buru atau sama sekali tidak memperhatikan konsekuensi-konsekuensinya.

Rogers membandingkan kepribadian yang sehat dengan sebuah computer elektronik di mana semua data yang relevan telah diprogramkan kedalamnya. Computer ini mempertimbangkan semua segi masalah, semua pilihan dan pengaruh-pengaruhnya, dan dengan cepat menentukan tindakan.

  1. Perasaan Bebas

Rogers percaya bahwa semakin seorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternative pikiran dan tindakan. Tambahan lagi, orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan, atau peristiwa-peristiwa masa lampau. Karena merasa bebas dan berkuasa ini maka orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin dilakukannya.

  1. Kreativitas

Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Mengingat sifat-sifat lain yang mereka miliki, sukar untuk melihat bagaimana seandainya kalau mereka tidak demikian. Orang-orang yang terbuka sepenuhnya kepada semua pengalaman, yang percaya akan organisme mereka sendiri, yang fleksibel dalam keputusan serta tindakan mereka ialah orang-orang sebagaimana dikemukakan Rogers yang akan mengungkapkan diri mereka dalam produk-produk yang kreatif dan kehidupan yang kreatif dalam semua bidang kehidupan mereka. Rogers percaya bahwa orang-orang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastic dalam kondisi-kondisi lingkungan.

Kepribadian Sehat Menurut Maslow

Dalam pandangan Maslow, semua manusia memiliki perjuangan atau kecenderungan yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan diri. Akan tetapi ada lebih banyak hal yang terkandung dalam teorinya tentang dorongan manusia. Prasyarat untuk mencapai aktualisasi diri ialah memuaskan empat kebutuhan yang berada dalam tingkat yang lebih rendah: 1. Kebutuhan fisiologis, 2. Kebutuhan akan rasa aman, 3. Kebutuhan akan memiliki dan cinta, 4. Kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan ini harus sekurang-kurangnya sebagiannya dipuaskan dalam urutan ini, sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.

Selain hal-hal yang umum ini, Maslow membicarakan sejumlah sifat khusus yang menggambarkan pengaktualisasi diri.

  1. Mengamati Realitas Secara Efisien
  2. Penerimaan Umu atas Kodrat, Orang-orang Lain dan Diri Sendiri
  3. Spontanitas, Kesederhanaan, Kewajaran
  4. Fokus pada Masalah-masalah di Luar Diri Mereka
  5. Kebutuhan akan Privasi dan Independensi
  6. Berfungsi secara Otonom
  7. Apresiasi yang Senantiasa Segar
  8. Pengalaman-pengalaman Mistik atau “Puncak”
  9. Minat Sosial
  10. Hubungan Antarpribadi
  11. Struktur Watak Demokratis
  12. Perbedaan antara Sarana dan Tujuan, antara Baik dan Buruk
  13. Perasaan Humor yang Tidak Menimbulkan Permusuhan
  14. Kreativitas
  15. Resistensi terhadap Inkulturasi

Kepribadian Sehat menurut Fromm

Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus didefinisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat.

Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan.

  1. Hubungan

Fromm percaya bahwa pemuasan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang-orang lain ini sangat penting untuk kesehatan Psikologis. Tingkah laku yang irasional, bahkan penyakit jiwa, merupakan akibat yang tidak dapat dielakkan karena kegagalan dalam memuaskan kebutuhan ini. Cara yang sehat untuk berhubungan dengan dunia lain ialah melalui cinta. Cinta memuaskan kebutuhan kaan keamanan dan juga menimbulkan suatu perasaan integritas dan individualitas.

  1. Transendensi

Erat hubungan dengan kebutuhan akan hubungan ialah kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Karena menyadari kodrat kelahiran dan kematian aksidental dan watak eksistensi yang serampangan, manusia didorong untuk melebihi keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk yang aktif dari kehidupannya sendiri. Fromm percaya bahwa dalam perbuatan menciptakan, manusia mengatasi kodrat eksistensi yang pasif dan aksidental, dengan demikian mencapai suatu perasaan akan maksud dan kebebasan.

  1. Berakar

Hakikat dari kondisi manusia kesepian dan tidak berarti timbul dari pemutusan ikatan-ikatan utama dengan laam. Tanpa akar-akar ini orang tak berdaya, jelas merupakan kondisi yang amat berat. Akar-akar baru harus dibangun untuk mengganti ikatan-ikatan sebelumnya dengan alam. Seperti kebutuhan-kebutuhan lainnya, akar dapat dicapai secara positif atau secara negative. Cara yang ideal adalah membangun suatu perasaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, suatu perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat.

  1. Perasaan Identitas

Manusia juga membutuhkan suatu perasaan identitas sebagai individu yang unik, suatu identitas yang menempatkannya terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasaannya tentang dia,siapa dan apa. Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan ini ialah individualitas, proses dimana seseorang mencapai suatu perasaan tertentu tentang identitas diri. Sejauh mana kita masing-masing mengalami suatu perasaan yang unik tentang diri (selfhood) tergantung pada bagaiman kita berhasil memutuskan ikatan-ikatan sumbang dengan keluarga, suku, atau bangsa kita.

  1. Kerangka Orientasi

Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi adalah pikiran, yakni sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan suatu gambaran realistis dan objektif tentang dunia. Terkandung dalam hal ini ialah kapasitas untuk melihat dunia (termasuk diri) secara objektif, untuk menggambarkan dunia dengan tepat dan tidak mengubahnya dengan lensa-lensa subjektif dari kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan orang sendiri.

Fromm memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara objektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar didunia, subjek atau pelaku dari diri dan nasib, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.

Referensi :

- Duane Schultz : Psikologi Pertumbuhan, Model-model Kepribadian Sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar