Sabtu, 08 Juni 2013

Pengertian Stress dan Faktor-faktor



A.    Stress
Menurut Robbins (2001) stress juga diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Dari sudut pandang ilmu kedokteran, menurut Hans Selye seorang fisiologi dan pakar stress yang dimaksud dengan stress adalah suatu respon tubuh yang tidak spesifik terhadap aksi atau tuntutan atasnya.Jadi merupakan repons automatik tubuh yang bersifat adaptif pada setiap perlakuan yang menimbulkan perubahan fisis atau emosi yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi fisis yang optimal suatu organisme. Dari sudut pandang psikologis stress didefinisikan sebagai suatu keadaan internal yang disebabkan oleh kebutuhan psikologis tubuh atau disebabkan oleh situasi lingkungan atau sosial yang potensial berbahaya, memberikan tantangan, menimbukan perubaha-perubahan  atau memerlukan mekanisme pertahanan seseorang. Suwondo(1996) mendifinisikan stess sebagai suatu keadaan psikologik yang merupakan representatif dari transaksi khas dan problematika antara seseorang dengan lingkungannya.
Menurut Lazarus dan folkman stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh(kondisi penyakit, latihan, dll) atau diakibatkan kondisi lingkumgan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untik melakukan coping.
Lazarus menjelaskan bahwa stres juga dapat diartikan sebagai :
1.     Stimulus, yaitu  stres merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang menimbulkan stres atau disebut juga dengan stressor.
2.     Respon, yaitu stres merupakan suatu respon atau reaksi individu yang muncul karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan stres. Respon yang muncul dapat secara fisiologis, seperti : jantung berdebar, gemetar dan pusing serta psikologis seperti : takut, cemas, sulit berkonsentrasi dan mudah tersinggung.
3.     Proses, yaitu stres digambarkan sebagai suatu proses dimana individu secara aktif dapat memepengaruhi dampak stres melalui strategi tingkah laku, kognisi maupun afeksi.

B.     Kecakapan
1.      Definisi
WHO (1997) mendefinisikan kecakapan sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif. Kecakapan hidup mencakup lima jenis, yaitu: (1) kecakapan mengenal diri, (2) kecakapan berpikir, (3) kecakapan sosial, (4) kecakapan akademik, dan (5) kecakapan kejuruan. Barrie Hopson dan Scally (1981) mengemukakan bahwa Kecakapan hidup merupakan pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan baik secara individu, kelompok maupun melalui sistem dalam menghadapi situasi tertentu
2.      Ruang Lingkup

                  
                   


A.    Nilai dan Kebutuhan
Sosialisasi, adaptasi, internalisasi  dan bila tidak mampu akan menimbulkan stress yang berlebihan.
B.     Reaksi dalam stress
Flight : Lari dari masalah yang sedang dihadapi.     
Fight : Tidak hanya diam, punya semangat untuk menghadapi masalah dan menyelesaikan masalah tersebut.
C.    Teknik – Teknik Penenangan pikiran
Proses berfikir, khayalan dan melamun itu harus dijauhakan -> dan dijadikan ke gagasan-gagasan yang maju sampai ke relaksasi pikiran (masukn hal-hal yang positif, gagasan yang termotivasi).
D.    Beberapa teknik – teknik penenangan pikirian antara lain :
Meditasi : Bentuk dari proses tenang, mencoba menghilangkan semua masalah-masalah yang ada di pikiran.
Autogenik : Relaksasi yang ditimbulkan pada diri sendiri, cara dari diri sendiri untuk menghilankan stress.
Contoh : macam-macam orang berbeda cara untuk menghilangkan stress, yaitu ada yang dengan cara makan banyak, ada yang dengan cara tidur, ada juga yang jalan- jalan. Cara-cara tersebut bagi tiap-tiap orang berbeda untuk menghilangkan rasa stress yang dialami.
Neuromuscular ( syaraf otot / otot syaraf)
Cara untuk merelaksasikan diri, misalnya dengan memegang bahu, menggerak-gerakan badan, megang tulang leher biar merasa tenang.
E.     Pengalaman Pribadi mengenai stress
Seperti yang sudah dijelaskan mengenai stress, stress itu dibagi menjadi dua. Ada yang eustress (stress positif) dan distress (stress negative), pengalaman saya mengenai eustress itu ketika saya ingin mengerjakan skripsi yang sedang saya lakukan pada saat ini, saya merasa stress mengerjakan skripsi, tapi stress disini bukan berarti negative, namun stress saya disini menjadi motivasi buat saya untuk semangat mengerjakan skripsi, dengan adanya tuntutan deadline dan target yang ingin dicapai, saya merasa terpacu untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.
Pengalaman distress yang pernah saya alami itu ketika saya diberikan banyak tugas kampus dan pada saat itu deadlinenya sangat berdekatan dan saya tidak bisa membuat tugas-tugas tersebut dengan sempurna, alhasil saya jadi stress dan jadi lebih sensitive. Karena saya orang yang ingin mengerjakan sesuatu dengan baik dengan deadline yang pas, tapi ketika itu terlalu banyak dengan waktu yang tidak pas, saya menjadi stress.
Sumber:


 
Nama  : Sari Gracelia
NPM   :14509897
Kelas   : 2 PA 06