A. Stress
Menurut Robbins (2001) stress juga diartikan
sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai
suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan
atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini
maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik
atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri
seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Dari sudut pandang ilmu kedokteran, menurut Hans Selye
seorang fisiologi dan pakar stress yang dimaksud dengan stress adalah suatu
respon tubuh yang tidak spesifik terhadap aksi atau tuntutan atasnya.Jadi
merupakan repons automatik tubuh yang bersifat adaptif pada setiap perlakuan
yang menimbulkan perubahan fisis atau emosi yang bertujuan untuk mempertahankan
kondisi fisis yang optimal suatu organisme. Dari sudut pandang psikologis
stress didefinisikan sebagai suatu keadaan internal yang disebabkan oleh kebutuhan
psikologis tubuh atau disebabkan oleh situasi lingkungan atau sosial yang
potensial berbahaya, memberikan tantangan, menimbukan perubaha-perubahan atau memerlukan mekanisme pertahanan
seseorang. Suwondo(1996) mendifinisikan stess sebagai suatu keadaan psikologik
yang merupakan representatif dari transaksi khas dan problematika antara
seseorang dengan lingkungannya.
Menurut Lazarus dan folkman stres adalah keadaan internal
yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh(kondisi penyakit, latihan,
dll) atau diakibatkan kondisi lingkumgan dan sosial yang dinilai potensial
membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untik melakukan
coping.
Lazarus menjelaskan bahwa stres juga dapat diartikan sebagai
:
1. Stimulus,
yaitu stres merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang
menimbulkan stres atau disebut juga
dengan stressor.
2. Respon,
yaitu stres merupakan suatu respon atau reaksi individu yang muncul karena
adanya situasi tertentu yang menimbulkan stres. Respon yang muncul dapat secara
fisiologis, seperti : jantung berdebar, gemetar dan pusing serta psikologis
seperti : takut, cemas, sulit berkonsentrasi dan mudah tersinggung.
3. Proses,
yaitu stres digambarkan sebagai suatu proses dimana individu secara aktif dapat
memepengaruhi dampak stres melalui strategi tingkah laku, kognisi maupun
afeksi.
B. Kecakapan
1. Definisi
WHO
(1997) mendefinisikan kecakapan sebagai keterampilan
atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang
memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam
kehidupan secara lebih efektif. Kecakapan hidup mencakup lima jenis, yaitu: (1)
kecakapan mengenal diri, (2) kecakapan berpikir, (3) kecakapan sosial, (4)
kecakapan akademik, dan (5) kecakapan kejuruan. Barrie Hopson dan Scally (1981) mengemukakan bahwa Kecakapan
hidup merupakan pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan baik secara individu,
kelompok maupun melalui sistem dalam menghadapi situasi tertentu
2. Ruang Lingkup
A.
Nilai dan Kebutuhan
Sosialisasi, adaptasi, internalisasi dan bila tidak
mampu akan menimbulkan stress yang berlebihan.
B.
Reaksi dalam stress
Flight : Lari dari masalah yang sedang
dihadapi.
Fight : Tidak hanya diam, punya semangat untuk menghadapi
masalah dan menyelesaikan masalah tersebut.
C.
Teknik – Teknik Penenangan pikiran
Proses berfikir, khayalan dan melamun itu harus dijauhakan
-> dan dijadikan ke gagasan-gagasan yang maju sampai ke relaksasi pikiran
(masukn hal-hal yang positif, gagasan yang termotivasi).
D.
Beberapa teknik – teknik penenangan pikirian antara lain :
Meditasi : Bentuk dari proses tenang, mencoba menghilangkan semua
masalah-masalah yang ada di pikiran.
Autogenik : Relaksasi yang ditimbulkan pada diri sendiri, cara dari
diri sendiri untuk menghilankan stress.
Contoh : macam-macam orang berbeda cara untuk menghilangkan
stress, yaitu ada yang dengan cara makan banyak, ada yang dengan cara tidur,
ada juga yang jalan- jalan. Cara-cara tersebut bagi tiap-tiap orang berbeda
untuk menghilangkan rasa stress yang dialami.
Neuromuscular ( syaraf otot / otot syaraf)
Cara untuk merelaksasikan diri, misalnya dengan memegang
bahu, menggerak-gerakan badan, megang tulang leher biar merasa tenang.
E.
Pengalaman Pribadi mengenai stress
Seperti yang sudah dijelaskan mengenai stress, stress itu
dibagi menjadi dua. Ada yang eustress (stress positif) dan distress (stress negative),
pengalaman saya mengenai eustress itu ketika saya ingin mengerjakan skripsi
yang sedang saya lakukan pada saat ini, saya merasa stress mengerjakan skripsi,
tapi stress disini bukan berarti negative, namun stress saya disini menjadi
motivasi buat saya untuk semangat mengerjakan skripsi, dengan adanya tuntutan
deadline dan target yang ingin dicapai, saya merasa terpacu untuk bisa
menyelesaikan skripsi ini.
Pengalaman distress yang pernah saya alami itu ketika saya
diberikan banyak tugas kampus dan pada saat itu deadlinenya sangat berdekatan
dan saya tidak bisa membuat tugas-tugas tersebut dengan sempurna, alhasil saya
jadi stress dan jadi lebih sensitive. Karena saya orang yang ingin mengerjakan
sesuatu dengan baik dengan deadline yang pas, tapi ketika itu terlalu banyak
dengan waktu yang tidak pas, saya menjadi stress.
Sumber:
Nama : Sari Gracelia
NPM :14509897
Kelas : 2 PA 06